Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

10+ Perbedaan Gambar Detail Dan Gambar Kerja Baja

Mengingat pelaksanaan proyek bangunan umumnya dilakukan secara simultan, dan oleh tenaga kerja yang berbeda-beda. Maka, setiap gambar detail harus dibedakan menurut jenis pekerjaan. Misalnya pekerjaan struktur beton. Maka, semua gambar detail untuk pekerjaan tersebut adalah yang berkaitan tentang beton.

engineer tengah mempelajari gambar desain bangunan

Demikian juga untuk pekerjaan konstruksi baja. Maka, gambar detail yang harus di siapkan adalah yang berhubungan dengan material baja, alat sambung, dan bentuk-bentuk sambungan.

Beda gambar detail dan gambar kerja baja

Gembar kerja baja adalah salah satu sub jenis gambar desain bangunan yang berbentuk 2 dimensi. Dan, berisi tentang ukuran, jenis material, serta keterangan-keterangan lain, yang berkaitan secara langsung, maupun tidak langsung dengan pekerjaan konstruksi baja.

Pada hakekatnya keberadaan gambar kerja pada proyek bangunan, adalah setara dengan gambar detail. Namun ditinjau dari beberapa aspek teknis, ternyata terdapat 10 macam perbedaan yang sangat signifikan, yaitu:

1. Pengertian dan pihak yang menyediakan gambar

Gambar detail adalah bagian yang tidak terpisahkan dari gambar desain konstruksi, yang dibuat oleh jasa arsitek pada saat merancang sebuah bangunan. 

Sementara, gambar kerja baja adalah rangkaian gambar detail, dan ukuran material baja yang akan digunakan untuk membuat salah satu bagian konstruksi bangunan. Yang buat oleh sebuah perusahaan jasa konstruksi (kontraktor baja).

Jelas terlihat berdasarkan definisi diatas. Terdapat 2 pihak yang berbeda dalam penyediaan gambar. Pihak pertama adalah arsitek, dan pihak yang membuat gambar kerja adalah engineer (insinyur).

2. Proses pembuatan gambar 

Karena pihak yang membuat gambar berbeda. Otomatis proses pembuatan gambar detail, dan gambar kerja adalah pada waktu yang berbeda. Pun, persiapan yang harus dilakukan oleh kedua pihak, tentu jauh beda. Semisal, survei lapangan.

Jasa arsitek pertama sekali melakukan peninjauan ke lapangan, pada saat tapak/lahan masih keadaan kosong. Alias, belum ada aktivitas (proyek) sama sekali.

Namun, ketika kontraktor baja melakukan hal yang sama. Proses konstruksi (pembangunan) di lapangan umumnya sudah berjalan. Minimal aktivitas pekerjaan tanah. Seperti gali, atau perataan tanah.

3. Fungsi gambar detail dan gambar kerja baja

Tujuan membuat gambar detail adalah untuk memudahkan proses penghitungan anggaran biaya bangunan. Melalui gambar tersebut, ukuran dan jenis bahan semakin jelas terlihat. Sehingga kecil kemungkinan terjadi kesalahan.

Sementara, kegunaan gambar kerja baja adalah untuk pelaksanaan pabrikasi, dan ereksen konstruksi baja. Sudah tahu kan arti pabrikasi, dan ereksen?. Oh iya. Mungkin masih ada yang belum. Karena masih pemula.

proses pabrikasi material baja WF di workshop

Pabrikasi baja artinya serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok tenaga kerja di sebuah workshop, untuk mengolah dan membentuk sejumlah material baja profil. Sesuai dengan desain konstruksi bangunan yang di kehendaki.

Sedangkan ereksen adalah proses pemasangan seluruh komponen konstruksi baja pada sebuah proyek bangunan, yang dilakukan oleh sejumlah tenaga spesialis baja. 

4. Pihak yang menyetujui gambar

Gambar desain konstruksi bangunan yang dibuat oleh jasa arsitek sifatnya mengikat, dan menjadi acuan untuk semua jenis gambar kerja yang akan dibuat oleh jasa konstruksi.

Oleh sebab itu, jasa arsitek berwewenang memeriksa semua gambar kerja. Setidaknya, di wakili oleh lembaga lain yang ditunjuk oleh pemilik bangunan. Misalnya konsultan pengawas, atau MK (Manajemen Konstruksi).

Sementara gambar desain sendiri, tidak memerlukan persetujuan dari pihak ketiga pun. Kecuali hanya pemilik bangunan. Pun, proses persetujuan tersebut dilakukan pada saat perencanaan bangunan. Dan, bertahap. Sifatnya, bukan untuk memeriksa apakah desain tersebut benar atau tidak. Tapi, sebatas melaporkan kemajuan proses.

5. Satuan yang digunakan pada ukuran

Semua gambar kerja baja pasti menggunakan satuan milimeter. Tidak terkecuali gambar denah kolom, dan denah rangka atap. Sehingga akurasi ukuran sangat terjamin.

Sementara satuan ukuran pada gambar detail, ada 2 macam. Yakni senti meter, dan.milimeter. Tergantung kebiasaan jasa arsitek yang membuat desain konstruksi.

Bilamana jasa arsitek tersebut familiar dengan satuan metrik. Otomatis Ia akan menggunakan satuan tersebut pada gambar desain, maupun gambar detail. Tetapi, jika ternyata pengalaman pakai satuan senti meter. Dipastikan gambar detail yang Dia buat, juga pakai satuan senti meter.

6. Ciri khas dan skala

Ciri khas gambar detail adalah sepotong-sepotong. Dan, mayoritas menggunakan skala yang sama untuk semua gambar detail. Hal itu terjadi karena gambar detail adalah lanjutan dari gambar desain. 

Sementara terkait penggunaan skala. Dibuat sama dengan tujuan agar tampilan gambar detail seragam. Dengan demikian, orang mudah mempelajari, dan memahami bentuk konstruksi bangunan dari dekat.

contoh gambar kerja material baja WF dan plat lekat

Sedangkan ciri khas gambar kerja baja adalah  memperlihatkan tampilan semua komponen konstruksi baja. Mulai dari yang terkecil, hinngga yang terbesar. Beserta ukuran, jenis bahan, sistem sambungan, hingga kode batang dan jumlah komponen.

Oleh sebab itu, skala gambar kerja dibuat menyesuaikan besar kecil komponen konstruksi baja. Misal plat landas, umumnya menggunakan skala 1:10. Namun, material kolom yang terbuat dari baja WF pakai skala 1:20.

7. Notasi dan ukuran

Karena penyajian gambar detail terpotong-potong. Maka, penulisan dimensi ukuran material umumnya dilakukan seadanya. Agar tidak mengganggu tampilan konstruksi bangunan.

Akan tetapi, penulisan keterangan jenis material umumnya dilakukan secara maksimal. Bahkan tak jarang, mengulang nama material yang sama. Karena letak komponen konstruksi berbeda. 

Lain halnya dengan gambar kerja baja. Keterangan bahan selalu di wakili oleh kode batang. Yang terdapat pada daftar material. Sehingga terkesan sangat irit. 

Namun, soal ukuran gambar kerja jangan ditanya. Bila dibandingkan dengan gambar detail, justru yang terjadi adalah sebaliknya. Semua gambar kerja di kelilingi oleh ukuran-ukuran.

Jadi, yang perlu Anda lihat pada gambar kerja, pertama sekali adalah ukuran. Bukan, keterangan bahan. Karena berkaitan dengan proses.pengukuran, pemotongan bahan, membuat lubang baut. Maupun, setting plat landas maupun plat-plat baja lainnya.

8. Ukuran kertas

Karena gambar kerja baja dibuat pada saat hendak melaksanakan proyek bangunan. Maka, standar ukuran kertas yang digunakan untuk membuat/cetak gambar kerja adalah A3. 

Kertas A3 dipilih karena tidak terlalu besar, dan tidak terlalu kecil. Serta, cocok untuk menerapkan semua jenis skala yang digunakan. Pula, tidak mudah digunakan pada saat pabrikasi, maupun ereksen.

Sedangkan, ukuran kertas yang digunakan untuk membuat gambar detail, adalah menyesuaikan ukuran kertas yang dipakai membuat gambar desain. 

Nah, permasalahan yang terjadi. Kalau ukuran bangunan yang akan di desain ternyata sangat besar. Maka, dipastikan membutuhkan ukuran kertas yang besar pula. Yakni A2, atau bahkan A1. Singkatnya, minimal ukuran kertas A3.  

9. Jumlah halaman gambar 

Dalam jumlah halaman, gambar kerja baja dipastikan jauh lebih banyak dibanding gambar detail. Sebab, gambar kerja merupakan turunan dari gambar detail. 

Dengan kata lain, karena gambar detail dianggap masih kurang lengkap. Maka, oleh sub kontraktor perlu membuat gambar kerja. Agar pelaksanaan pekerjaan bangunan lancar, dan berkualitas bagus.

10. Sifat gambar

Gambar kerja bersifat privat. Artinya berlaku hanya bagi orang-orang yang terlibat pada pekerjaan konstruksi baja. Misal tukang, pengawas, jasa konstruksi, dan pemilik bangunan.

Sementara itu, gambar detail bangunan berlaku universal. Alias, kepada semua orang yang terlibat secara langsung, maupun tidak langsung pada proyek bangunan.

Bahkan, pada saat tender berlangsung. Gambar detail digunakan oleh para peserta tender. Yaitu sebagai acuan untuk menghitung anggaran biaya. Oleh sebab itu, esensi gambar detail berlaku sejak awal hingga akhir proyek bangunan.

Penutup

Bagi pemula memahami tulisan ini mungkin agak sulit. Karena terdapat beberapa istilah yang masih asing. Namun dengan penjelasan ini, setidaknya teman-teman juga paham:

  1. Persamaan antara gambar detail, dan gambar kerja baja
  2. Tempat melaksanakan pekerjaan konstruksi baja
  3. Pihak-pihak yang terlibat pada proyek bangunan
  4. Bentuk penyajian, dan ragam jenis gambar bangunan

Posting Komentar untuk " 10+ Perbedaan Gambar Detail Dan Gambar Kerja Baja"