Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bentuk Dan Jenis Atap Gudang Yang Ideal

Melanjutkan pembahasan sebelumnya. Tentang standar minimum material konstruksi gudang. Kali ini juga tidak kalah penting, yaitu mengenai bentuk serta jenis-jenis atap gudang.

Bentuk atap bangunan gudang paling banyak digemari adalah pelana

Kaitan atap dengan konstruksi bangunan

Bentuk atap menentukan arah aliran air hujan, sehingga konstruksi atap harus di desain sesuai dengan ketentuan. Misalnya tentang sudut kemiringan. Tidak boleh terlalu lancip. Pula, jangan terlalu landai.

Bila terlalu lancip, atau sudut kemiringan atap terlalu besar. Dipastikan biaya pemasangan konstruksi atap gudang sangat tinggi. Karena.material yang digunakan semakin banyak, dan ukuran besar.

Sementara, jika terlalu landai. Dari segi biaya memang murah. Tapi, rawan bocor. Sebab air hujan tidak mengalir dengan cepat. Akhirnya rembes dari sambungan (over lapping) atap.

Sedangkan kaitan konstruksi gudang dengan jenis (bahan) atap. Adalah menentukan seberapa besar:

  1. Kenyamanan yang Anda peroleh dengan menggunakan salah satu jenis atap. 
  2. Dampak pemasangan atap terhadap tampilan (fasad) bangunan. Apakah sangat besar, atau tidak?.

Ragam bentuk dan jenis atap yang tepat untuk konstruksi gudang

Dari segi bentuk, atap gudang ada 4 macam. Dan, jenis bahan yang ideal adalah sebagai berikut:

1. Pelana

Bangunan gudang di Indonesia 90% menggunakan atap pelana. Hal ini mudah di buktikan pada saat kita berada di kawasan industri, dan pergudangan. Bentuk atap ini lebih banyak dipilih karena sangat praktis, dan murah. Lagi pula, cocok dengan iklim tropis Indonesia. 

Sementara itu, bahan atap pelana umumnya terbuat dari metal. Seperti atap galvalum, dan spandek gelombang. Kombinasi dengan atap transparan. Jenis fibber glass, atau atap sky light.

Ciri-ciri atap pelana adalah:

  • Terdiri dari 2 buah bidang atap
  • Sudut kemiringan, dan luas kedua atap selalu sama
  • Posisi atap miring ke kiri, dan ke kanan. Atau, miring ke depan dan belakang.
  • Kedua bidang atap bertemu pada satu titik puncak. Yang bernama Kerpus/Wuwungan, atau Nok.

2. Lengkung

Atap gudang dengan bentuk lengkung tergolong jarang. Tapi, bukan berarti tidak boleh. Atap lengkung jarang diterapkan, karena atap pelana selalu menjadi pilihan utama. Namun, jika di tinjau dari segi estetika bentuk atap lengkung jauh lebih bagus. 

Beda konstruksi atap lengkung dengan atap pelana adalah terletak pada bentuk rangka kuda-kuda saja. Bentuk kuda-kuda atap pelana adalah lurus. Sementara kuda-kuda atap lengkung, iya bentuk melengkung. 

Selain bentuk kuda-kuda tersebut, semua material yang digunakan untuk konstruksi gudang lengkung, sama persis dengan gudang yang berbentuk pelana. Misalnya ikatan angin dan jarum gording (trekstang), tetap terbuat dari material besi beton. 

Terkait material atap lengkung. Pilihan terbaik juga galvalum gelombang. Tapi, dibentuk mengikuti lengkungan rangka atap. Sehingga terpasang dengan sempurna, dan kelihatan bagus. 

3. Datar (Miring sebelah)

Istilah lain atap datar adalah selasar. Ciri khas atap seperti ini adalah:

  1. Diterapkan pada bangunan bentang kecil. 
  2. Aliran air hujan satu arah. Sehingga,
  3. Talang hanya 1 sisi
  4. Sudut kemiringan atap antara 8 - 10 drajat
  5. Tinggi dinding sisi kanan dan kiri beda.

Salah satu kelebihan atap gudang datar adalah tidak rawan bocor. Sebab, pemasangan atap dilakukan tanpa sambungan. Sebagaimana diterapkan pada bangunan bentang lebar, dan berbentuk pelana.

Selain itu, rangka atap datar sangat praktis, dan murah. Hal itu disebabkan karena atap datar tidak memiliki kerpus. Sebab, dengan adanya kerpus. Maka, pemasangan gording harus dilakukan 2 jalur. Sementara, membuat atap datar cukup 1 buah. Oleh sebab itu, biaya pemasangan rangka atap jadi murah.

4. Atap monitor

Atap gudang dan pabrik yang tak kalah penting adalah monitor. Selain berfungsi sebagai pelindung bangunan dari cuaca hujan, dan panas. Atap monitor juga sangat bagus untuk sirkulasi udara.

Syarat dan letak pasang atap monitor, sebagai berikut:

  1. Berada tepat diatas atap nok
  2. Lebar atap antara 2,0 sampai 4,0 meter
  3. Tinggi atap monitor dari nok adalah 50-100 cm
  4. Sudut kemiringan atap monitor sama dengan atap bangunan utama
  5. Atap monitor bisa sama, atau lebih pendek dari atap bangunan. Kalau, lebih panjang pasti tidak boleh.

Selain 5 syarat diatas, bahan atap monitor juga wajib sama dengan bahan yang digunakan untuk atap gudang. Misal terbuat dari galvalum gelombang type/efektif 0,75 m. Maka, atap monitor pun harus pakai material tersebut.

Pemasangan atap monitor cocok dengan atap apa?

Di antara berbagai bentuk atap bangunan yang ada. Sesuai dengan syarat-syarat disebut diatas. Pemasangan atap monitor hanya cocok dengan atap pelana. 

Oleh sebab itu, atap monitor banyak diterapkan pada bangunan gudang, dan pabrik. Mengingat kedua jenis bangunan tersebut, mayoritas menggunakan atap pelana.

Maka dari itu pula, ketika membuat gambar baja konstruksi gudang, atau pabrik. Saya selalu menawarkan kepada klien apakah pakai monitor, atau tidak. Hal itu sangat penting, karena konstruksi atap gudang (bangunan utama), menyatu dengan konstruksi atap monitor.

Namun, ketika membuat desain atap lengkung dan pelana, tidak pernah Saya tawarkan. Sebab monitor tidak bisa di aplikasikan dengan bagus pada 2 jenis atap tersebut. 


Posting Komentar untuk "Bentuk Dan Jenis Atap Gudang Yang Ideal"