Pengenalan Dasar Tentang Material Baja H-Beam Dan Kegunaan [Part 2 Of 10]
Material baja H-Beam, atau sering disingkat dengan HB. Adalah satu-satunya baja profil yang memiliki penampang yang sama dengan huruf H. Serta, paling mirip dengan baja profil WF. Oleh sebab itu, penggunaan kedua material baja profil ini sebagai bahan konstruksi bangunan. Sering di lakukan secara bersamaan. Sebab, pada dasarnya fungsi kedua material juga sama.
Latar belakang nama dan kegunaan
Sesungguhnya pemberian nama H-Beam mengandung makna yang dalam. Satu sisi, adalah bukti bahwa material tersebut memang sama dengan huruf H.
Tapi, dengan adanya akhiran "Beam" yang menjadi bagian dari nama material itu. Menjelaskan bahwa kegunaan material yang berbentuk H tersebut pada awalnya adalah untuk balok. Sebab Beam dalam bahasa Indonesia berarti balok.
Dengan demikian, boleh di artikan bahwa baja H-Beam adalah salah satu material baja paduan rendah yang berbentuk huruf H, yang dipakai untuk balok, gelagar, kantilever, dan sejenisnya.
Akan tetapi, karena material baja H-Beam kekuatan sangat tinggi terhadap gaya tekan, dan tarik. Tidak kalah dibanding material baja WF. Maka, tidak hanya sebagai material balok. Baja H-Beam juga cocok digunakan untuk tiang/kolom.
Perlu diketahui juga. Kaitannya dengan baja WF yang memiliki kepanjangan nama. Baja H-Beam tidak ada kepanjangannya. Andai banyak orang yang menulis dengan cara singkat (HB). Artinya tetap H-Beam. Tidak ada yang lain.
Pengenalan bentuk material
Agar tidak semakin penasaran. Bentuk profil material H_Beam seperti gambar berikut. Perhatikan secara seksama.Terutama lebar dan tebal bahan. Lalu, bandingkan dengan material baja WF.
1. Bagian-bagian material baja H-Beam
Material baja H-Beam juga terdiri dari 3 bagian. Sama dengan baja WF. Yaitu 2 buah sayap, atau sering juga disebut flens. Dan, ditulis dengan simbol t2. Letaknya berada pada sisi kanan dan kiri.
Lalu, bagian yang kedua adalah badan. Atau, sering disebut web. Di tulis dengan simbol t1. Berdiri tegak lurus, tepat di garis tengah kedua sayap material H-Beam. Beda material baja H-Beam dengan baja WF. Adalah terletak pada Sebar Sayap (B), dan Tinggi Badan (H).
Antara B dan H pada material baja WF, adalah :
H = 2B
Atau,
B = 1/2H
Sementara material baja H-Beam:
H = B
Contoh, WF 200x200x8x13
H & B = 200 mm
t1 (Tebal badan) = 5,5 mm
t2 (Tebal sayap) = 8 mm
2. Penulisan dimensi material yang benar
Tidak hanya baja H-Beam, dan baja WF. Tapi, seluruh material baja profil. Dimensi (ukuran) material wajib di tulis secara lengkap. Alias, bukan di singkat. Supaya tidak menimbulkan multi tafsir. Terlebih saat membuat keterangan pada gambar desain konstruksi, gambar detail, maupun gambar kerja baja. Contoh: HB 250x250. Atau, HB 300.
Penulisan dimensi material baja profil H-Beam yang benar, antara lain:
HB 250x250x9x14
HB 300x300x10x15
HB 350x350x12x19
Satu lagi, yang penting diketahui. Mengenai satuan ukuran. Tidak perlu Teman-teman tulis dibelakang ukuran material baja. Sebab, semua material baja WF di Nusantara sudah menggunakan satuan metrik (milimeter).
Kecuali, material baja H-Beam Anda datangkan dari luar negeri. Sebagaimana diketahui Bersama, satuan ukuran material baja di luar negeri umumnya menggunakan satuan Inci. Bahkan, ada yang memakai satuan Feet (Ft).
3. Manfaat memahami ukuran material
Selain, agar tidak berpotensi menimbulkan salah tafsir. Menulis dimensi material baja profil WF dengan lengkap. Bertujuan agar desain konstruksi bisa diterapkan dengan skala yang benar.
Skala sangat penting pada saat membuat gambar desain. Supaya tampilan konstruksi proporsi. Begitu pula pada saat membuat gambar detail, serta gambar kerja. Dipastikan telah sesuai dengan ukuran nyata.
Manfaat berikutnya menulis dimensi material baja H-Beam lengkap adalah untuk memudahkan proses perhitungan tonase. Dan, menyusun anggaran biaya. Sebab oleh para Estimator. Sebutan bagi orang yang menghitung anggaran bangunan. Dimensi material selalu menjadi acuan untuk melakukan perhitungan biaya. Oleh sebab itu, sifatnya wajib.
Cara mengetahui berat material H-Beam
Berat satuan material baja profil H-Beam, dapat diketahui dengan 2 cara. Pertama, menggunakan tabel. Kedua, berdasarkan Berat Jenis Baja (Bjb).Dalam hal ini, Saya sarankan Anda menggunakan metode yang pertama. Sebab, sangat mudah, praktis, dan akurat.
Namun demikian, bilamana tidak memiliki tabel baja. Dan, Anda berada pada satu wilayah. Dimana tidak ada jaringan internet untuk melihat tabel baja online. Maka, cara paling tepat untuk mengetahui berat satuan material baja adalah berdasarkan berat jenis.
Kelemahan metode kedua ini. Selain sangat lama. Sebab memerlukan alat bantu untuk melakukan perhitungan. Seperti kalkulator, dan alat tulis. Berat satuan material baja hasil perhitungan manual ini juga lebih kecil dibanding tabel baja.
Oleh sebab itu, penting dilakukan antisipasi. Supaya tonase material baja tidak terlalu sedikit. Dan, akhirnya akan berdampak buruk pada anggaran.
Fungsi material baja profil H-Beam
Selain sebagai balok induk, balok anak dan tiang. Baja H-Beam juga cocok digunakan untuk bahan kosntruksi :
- Hoist
- Tower air
- Gril tutup saluran
- Catwalk
- Jembatan
Pula, walau tergolong langka. Material baja H-Beam juga cocok juga digunakan untuk membuat material baja rekayasa. Seperti baja Honey Comb (kastela), King cross, dan Queen cross. Hanya, bila dibanding dengan baja WF. Biaya pemasangan baja rekayasa jauh lebih mahal. Sebab, tonase material baja H-Beam lebih berat dibanding baja WF.
Posting Komentar untuk "Pengenalan Dasar Tentang Material Baja H-Beam Dan Kegunaan [Part 2 Of 10]"